Ruang sepi berdengungkan sunyi, Hening dengan kata2 yang tertatih. Celotehan pun terhenti. Suara gema beralaskan marah, ego, dan amanah. Memekikkan telingga, Merasuk relung jiwa dan membungkam hatiku yang bersalah. Engaku jajah kenakalan ku, yang membuat kecewa hatimu. Engkau maki kebodohan ku, yang membuat relung luka di hatimu. Sentakan kata-kata2mu. Seakan-akan sangat membencikan ku. Tonjokan keras nasihatmu. Seakan-akan mencambuk ku. Tapi, tangan mu tetap membelaiku, berbisik dan berkata. Aku tidak mengajarkan untuk nakal, Aku tidak mengajarkanmu untuk bolos sekolah, Aku tidak ingin engkau buta akan ilmu. Aku tidak ingin engkau menjadi bodoh seperti ibu. Tolong, Jangan kecewakan ibu dengan kesalahan kecilmu. Karena ibu tak mau , engkau menanggung derita yang mendalu, di akhir masa depanmu. Karena ibu tak mau, masa depanmu seperti ibu. Maafkan, Kata-kata kasar ku. Aku ibu mu, mecintai mu bukan membencimu. menyanyangimu bukan hanya dirimu, teta...