Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Lamunan rindu

Lamunan menjajah pikiran, Berbisik tentang rasa rindu, Mengerutu ingin bertemu. Ibu, Ibu, dan ibu.. Menjerit dan selalu memanggil sebutan mulia itu. Tak sedetik pun waktu berlalu,  untuk aku meninggat mu. Terngiang dan terlintas selalu dirimu dalam asa ku. Harap yang inginkan belaian tangan lembut mu, seperti kala aku kecil dulu. Ibu,  Aku rindu. Jarak ini cukup jauh. Dan menyiksa ku untuk ingin kembali manja di pangkuan mu. Maafkan aku ibu, Jarak ini masih cukup jauh. Karena anak mu ini masih berkelana mencari cita-citanya. Dan jalan itu masih sangat panjang.

Puisi di atas kertas putih

Cakrawala imajinasi ku menari Mengukir aksara puisi di atas kertas putih Merajut kata tentang diri Bersaut dengan rasa dan ruang hampa Ku coba mengukir aksara cerita Bersenandung nan indah  bak bintang di angkasa Mencantumkan tentang ruang sunyi Melibatkan tentang rindu Melingkup  rasa dan relung jiwa yang sepi Di sini, Hari-hari ku lalui  ditengah keramaian Tapi, Hati berbungkus kesepian. Dan ku mencoba untuk terbiasa.   

Jarak

Sendiri di sini, pagi ku pun hanya disambut awan putih. Bergelut bongkahan mendung, menetes dan menjatuhkan gerimis. Harap ku langit biru yang menyapa. Bersama mentari merangkul tubuh yang dingin. Itu asa. Itu imaji. Itu khayal balaka. Nyata nya. Ilusi yang terbesit di benak. Kini, sendiri disini. Jauh dari ruang dan jarak yang dulu. Antara aku dan kamu. Tertawa dan tersenyum yang terbesit, ketika coletehan dan gurauan di ciptakan.

Celoteh diri dan Sautan hati

Celoteh diri dan Sautan Hati Karya : Beny Anpriska Nata Aku berjalan di atas gurun Tiba-tiba , angin menerpa. Mata ku terpejam, Tebuh ku penuh debu, Dan aku duduk merunduk untuk bertahan. Aku terbang dengan sayap pinjaman dewa, Tiba-tiba sayap ku patah, Aku terjatuh,  Tersungkur, dan terhempas ke bumi. Goresan luka menyelimuti tubuhku Memar membiru di sekujur tubuh Dan aku pun terbaring tak bisa bergerak Sejak itu, Aku berhenti berkhayal, berimajinasi dan berharap akan mimpi. Sejak itu, Aku lirih akan hidup. Diri ku berceloteh tanpa henti. Mencaci dan memaki diri sendiri. Kenapa? Kenapa diri ini selalu terpuruk dalam hidup? Apakah takdir ku menjadi orang yang terhina? Apakah takdiri ku tidak ada kata-kata bisa? Selepas celoteh diri. Hati ku menyaut. Wahai diri, Semua bukan karena takdir, bukan karena kamu tak bisa, juga bukan pula karena kamu terpuruk dan terhina. Semua terjadi, karena belum waktunya engkau menjadi istimewa. Karena kamu istime...

Wanita bidadari syurga dunia

*_Wanita syurga bidadari dunia_* By : _Beny Anpriska Nata_ Elok nan indah paras mu, Terkalahkan oleh anggun akhlak mu. Pesona senyum manis, tak seindah sifat muslimah mu. Wanita syurga bidadari dunia. Berjalan tanpa melirik rayuan, Berjalan tanpa menghiraukan gombalan. Kepastian, dan bukan janji yg kamu inginkan. Kamu, Wanita tersempurna yang terlihat mata. Lantas, Ikhwan seperti ku, pantaskah mendapatkan wanita syurga bidadari dunia sepertimu? Sungguh, aku tercengang.  ketika mata mu menatap sejenak mata ku . Ku ingin , Mengkhitbah mu. Tapi, terlalu gelap hati ku menuduki bersihnya hati mu. Aku butuh bena diri akan dosa ku. Karena kamu wanita baik, aku lelaki buruk. Ketika aku melangkah di jalan-Nya Ketika aku berada di bawah naungan nya. Ku ingin mengetuk hati mu, yang mecintai mu karena Pencipta-mu. Apakah kamu mau menjadi makmum ku. Wahai wanita syurga bidadari dunia? Kaum hawa terindah , yang ku simpan benih cinta sejak lama.

Jam weker pink II ( penggalan sinopsis novel)

*_Jam weker pink_* (Sambungan Pengalan sinopsis novel) By : Beni Apriska Nata Aku pun tersenyum, melihat mu tersenyum memandangku. Tersipu hati melihat tatapan mata mu. Seakan-akan, sangat bahagia diri mu mendapatkan hadiah sederhana itu. Berlalu waktu tiada rasa, hingga larut malam  menghampiri. Aku pun pamit untuk pulang. Seling waktu, aku yang ingin bergerak melangkah kaki. Engkau memanggil ku. Dan berkata " termakasih ya, kamu teman yang terbaik dan terspesial bgiku" . Sembari senyum manis engkau nampak kan.  , tersentak aku sedikit terkejut . Namun aku bahagia melihat engkau tersenyu. Lebih lagi kata-kata yang kau ucapkan itu berubah menjadi " kekasih ku dan bukan teman ku". Hujan tak bisa menyalajkan langit karena mendung . Tetapi hujan jatuh karena takdirnya. Begitu pun cerita ini . Tak pernah ku menyalahkan takdir . Tapi selalu yg ku salah rasa takut dan ketiada mampuan ku untuk utarakan isi hatiku. Singkat cerita. Aku pun membalas kata-ka...

Jam weker pink

_*Jam weker pink*_ (Penggalan sinopsis Novel) By Beny Anpriska Nata Terperangkap di lingkaran kebiasaan aku dan kamu.   Bercoleteh dengan asal-asalan. Humor diksi selalu berbalaskan. Teringatku , itu hari yang dulu. Kini, aku dan kamu  tak bersatu di ruang yang dulu. Tersadar ku. Namun, tak sengaja mata ku lirik kalender yang terpajang di dinding. 30 agustus. Hari ini ulang tahun mu. Kamu teman ku bagi mu. Tapi kamu harapan cinta bagi ku. Aku pun bergegas lari dan pergi.  Mencari dan memilah ap yang harus ku beli. Mondar-mandir  meringus kebingunganku. Hingga sebuah toko kecil terlihat oleh ku.  Aku pun hampiri, selang waktu aku tertarik dengan sebuah benda imut, angun, cantik dan indah.  Di balik kaca dan terpanjang.   Jam weker berwarna pink.  Bergegas aku beli. _Singkat ceritanya_ . Aku pergi ke rumah mu Aku datang mengetuk pintu rumah mu. Singkat cerita. Kamu menemui ku. Ku beri hadiah sederhana itu. Dan bibir ku ucap...