Jam weker pink II ( penggalan sinopsis novel)
*_Jam weker pink_*
(Sambungan Pengalan sinopsis novel)
By : Beni Apriska Nata
Aku pun tersenyum, melihat mu tersenyum memandangku.
Tersipu hati melihat tatapan mata mu.
Seakan-akan, sangat bahagia diri mu mendapatkan hadiah sederhana itu.
Berlalu waktu tiada rasa, hingga larut malam menghampiri.
Aku pun pamit untuk pulang.
Seling waktu, aku yang ingin bergerak melangkah kaki.
Engkau memanggil ku. Dan berkata " termakasih ya, kamu teman yang terbaik dan terspesial bgiku" . Sembari senyum manis engkau nampak kan.
, tersentak aku sedikit terkejut . Namun aku bahagia melihat engkau tersenyu. Lebih lagi kata-kata yang kau ucapkan itu berubah menjadi " kekasih ku dan bukan teman ku".
Hujan tak bisa menyalajkan langit karena mendung . Tetapi hujan jatuh karena takdirnya. Begitu pun cerita ini . Tak pernah ku menyalahkan takdir . Tapi selalu yg ku salah rasa takut dan ketiada mampuan ku untuk utarakan isi hatiku.
Singkat cerita.
Aku pun membalas kata-kata mu. Aku berkata " iya sama2. Kamu juga sahabat terbaik, terspecial dan terindah serta terpenting dalam hidupku."
Serentak aku ingin utarakan, tetapi bibirnku masih terkunci dan terbungkam.
Aku pun pergi untuk pulang. Lambaian tangan dan senyum manis mu pun menyapa seketika aku pergi dan pulang. Dan senyum itu ku balaskan dengan senyum ku yang sangat bahagia. Karen hari ini aku melihat mu tersengum bahagia.
(Sambungan Pengalan sinopsis novel)
By : Beni Apriska Nata
Aku pun tersenyum, melihat mu tersenyum memandangku.
Tersipu hati melihat tatapan mata mu.
Seakan-akan, sangat bahagia diri mu mendapatkan hadiah sederhana itu.
Berlalu waktu tiada rasa, hingga larut malam menghampiri.
Aku pun pamit untuk pulang.
Seling waktu, aku yang ingin bergerak melangkah kaki.
Engkau memanggil ku. Dan berkata " termakasih ya, kamu teman yang terbaik dan terspesial bgiku" . Sembari senyum manis engkau nampak kan.
, tersentak aku sedikit terkejut . Namun aku bahagia melihat engkau tersenyu. Lebih lagi kata-kata yang kau ucapkan itu berubah menjadi " kekasih ku dan bukan teman ku".
Hujan tak bisa menyalajkan langit karena mendung . Tetapi hujan jatuh karena takdirnya. Begitu pun cerita ini . Tak pernah ku menyalahkan takdir . Tapi selalu yg ku salah rasa takut dan ketiada mampuan ku untuk utarakan isi hatiku.
Singkat cerita.
Aku pun membalas kata-kata mu. Aku berkata " iya sama2. Kamu juga sahabat terbaik, terspecial dan terindah serta terpenting dalam hidupku."
Serentak aku ingin utarakan, tetapi bibirnku masih terkunci dan terbungkam.
Aku pun pergi untuk pulang. Lambaian tangan dan senyum manis mu pun menyapa seketika aku pergi dan pulang. Dan senyum itu ku balaskan dengan senyum ku yang sangat bahagia. Karen hari ini aku melihat mu tersengum bahagia.
Komentar
Posting Komentar