Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Kehendk-Nya yang bisa menentukan (diksi - fiksi )

Pernahkah kau melihat senja pagi yang berbekas kabut malam, rasa dingin yang menaungi badan tetapi tetap dalam sinaran merah cahaya matahari. Ingin yang berbeda dengan yang rasa, bergelut dengan hawa nafsu perasaan yang tak berlabuh dengan keyakinan. Sorakan tahta cinta berteriak untuk menyudahi perasaan yang tak bertepi, pekikkan delima mengaum menakuti rasa. Andaikan saat senja datang embun pagi mengerti, andaikan dingin tiada menerkam hingga ke urat nadi, andaikan keyakinan labuhan hati itu beralaskan kenyataan, andaikan dan andaikan?. suatu khayalan yang hanya bisa berharap. seperti gurun pasir mengharap turunnya hujan menjadi muara dan sumber air. Semua bisa terjadi akan tetapi kehendak-Nya yang bisa menentukan.

Masjid Agung Kariouan (Masjid Uqba) Dan Masjid “Tukang Cukur Nabi” (sahabat Nabi Abu Zama al-belaoui.

Masjid   Agung Kariouan (Masjid Uqba) Dan Masjid “Tukang Cukur Nabi” (sahabat Nabi Abu Zama al-belaoui). Masjid Agung Kairouan atau dikenal sebagai Masjid Uqba merupakan salah satu masjid paling penting di Tunisia. UNESCO telah menjadikan masjid ini sebagi warisan dunia. Masjid Agung Kairouan adalah salah satu monumen Islam yang paling mengesankan dan terbesar di Afrika Utara, Masjid ini diirikan Uqba bin Nafi pada 670 M selama 300-tahun berikutnya, sejalan dengan meluasnya kota ini, masjid pertama diruntuhkan, lalu dibangun kembali pada tahun 703 dan 774, dan secara signifikan diperbesar oleh dinasti Aghlabid tahun 836 dan 863. Menjelang abad ke-9 masjid ini memiliki ukuran dan proporsi seperti yang ada sekarang ini, meskipun renovasi masih dilanjutkan sampai sekarang ini. Bahkan Novelis besar Francis Guy de Maupassant yang mengunjungi kairouan pada tahun 1889 juga terkesan dengan keindahan masjid Uqba. Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah. Masjid Uqba, oleh para pener...

fiksi - diksi (Edisi Ramadan) Keyakinan Tentang Cinta-Nya

Gambar
Cakrawala keyakinan tentang cinta yang tak bisa merangkul kasih sayang-Nya. Tertutup hati karena timbunan dosa yang mengunung, tiada setitik cahaya yang menyinari gelapnya hati, tiada warna putih yang menghampiri karena terlalu gelap dengan hitamnya kehidupan.  Banyak yang bisa berbicara bahkan bercerita keyakinan tentang cinta, namun banyak jua mereka yang tidak bisa merajutnya menjadi nyata, dan bahkan itu hanya sebuah kiasan mulut untuk mendapatkan kebahagiaan dunia.   Andai engkau tau bahwa nurani mengabadaikan keikhlasan, pasti engkau tak menyiakan kesetiaan-Nya. Andai engkau tau malam akan menjadi seram dengan gelap pekat tanpa cahaya bulan dan bintang. Dan andai engkau tau tanah gambut akan gersang tanpa ada rintik hujan.  Engkau mengetahui Ia ada tetapi tak menganggap bahwa Ia selalu di sisimu,  engkau takut akan azab-Nya tetapi engkau tak kunjung jua meninggalkan larangan-Nya. Ia buka pintu berkah dan rahmat-Nya, karena ia tau hamba-Nya hanya m...

fiksi-diksi Edisi Ramadhan(Khayalan dalam mimpi tentang rindu)

Gambar
Gelap kabut pagi datang dengan dingin embun, denyut waktu menikam kerinduan, malam dan siang yang berganti setiap hari bahkan setiap tahun. Ku lihat tapakan angin yang tak berjejak, khayalan yang bertepi diujung mimpi. Adakah obat penyembuh rindu selain bersua, adakah obat penawar ingin bertemu selain datang, dan adakah kesempatan mata bertatap mata yang telah lama memandang dan telah lama meringkus kerinduan. Terlintas gambaran kebahagiaan di alat pikir ku jika ku bisa melukiskan indahnya kebersamaan benda galaksi, terlintas senyum bahagia di khayal ku jika ku bisa merajut kesuraman senja diawan gelap dengan mega merah matahari terbenam, dan terlintas riang suka ria hati di mimpi ku, jika   aku bisa menuang keinginan hati yang kaku dan sunyi, lelap dalam khayalan, dilanda dan disiksa kerinduan berakar dan manapik menjadi kenyataan. Namun itu hanya angan yang menari dan terbang bebas bersama angin pagi. Dan tanpa kusadari matahari bersinar mengangkasa cahaya diatas bumi dan dikel...

Fiksi - Edisi Ramadhan (semua akan indah pada waktunya)

Tiada cerita yang indah ketika daun jauh dari tangkainya, tiada suasana riang ketika hanya bintang yang gemerlip tanpa sinaran bulan, tiada senyum yang terlalu di bibir ketika tiada berjua dengan orang yang sebagain perantara diri ini di dunia. Bukan kehendak tetapi keharusan untuk jauh dari surga bahagia dunia (berkumpul-kumpul dengan keluarga) demi sebuangan angan yang terus bernari-nari bersama cita-cita dan impian. Bukankah banyak yang mengatakan " semua akan indah pada waktunya ", begitupun dengan suasan bulan Ramdhan ini. my family - my mom