fiksi-diksi Edisi Ramadhan(Khayalan dalam mimpi tentang rindu)


Gelap kabut pagi datang dengan dingin embun, denyut waktu menikam kerinduan, malam dan siang yang berganti setiap hari bahkan setiap tahun. Ku lihat tapakan angin yang tak berjejak, khayalan yang bertepi diujung mimpi. Adakah obat penyembuh rindu selain bersua, adakah obat penawar ingin bertemu selain datang, dan adakah kesempatan mata bertatap mata yang telah lama memandang dan telah lama meringkus kerinduan. Terlintas gambaran kebahagiaan di alat pikir ku jika ku bisa melukiskan indahnya kebersamaan benda galaksi, terlintas senyum bahagia di khayal ku jika ku bisa merajut kesuraman senja diawan gelap dengan mega merah matahari terbenam, dan terlintas riang suka ria hati di mimpi ku, jika  aku bisa menuang keinginan hati yang kaku dan sunyi, lelap dalam khayalan, dilanda dan disiksa kerinduan berakar dan manapik menjadi kenyataan. Namun itu hanya angan yang menari dan terbang bebas bersama angin pagi. Dan tanpa kusadari matahari bersinar mengangkasa cahaya diatas bumi dan dikelilingi galaksi hingga membabat mataku yang terpejam sampai terbuka. Dan ternyata itu khayalan dalam mimpi tentang Rindu.

Kebur Village – khayalan dalam mimpi tentang rindu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CINTA (Prosa_puisi frasa part 6), next, nantikan.. kisah tidak akan pernah berakhir_beny_anpriska_kanata

Panda

Apakah kamu waras! Dunggu/Dajjal -Emmanuel Macron. # Q.S Al - Kafirun ayat 6 "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."