Seruan ikrar 28 oktober 1928

 Seruan ikran 28 oktober 1928
Oleh: Beni Apriska



Jalan kramat raya nomor 106 jakarta pusat
Rumah pondok tempat berkumpulnya jong java,
Kini, Telah menjadi salah satu tonggak sejarah
Kini, Telah menjadi salah satu peristiwa pemersatu pemuda

Berabad-abad tahun Indonesia di jajah
Di caci, di hina, dan di siksa.
Berabad-abad tahun Indonesia di jajah
Hingga tak tau lagi nama kebangsaannya.
Berabad-abad tahun Indonesia di jajah
Hingga tanah negeri indah bersimbah dan berlantai darah.

Tangis derita tiada terbendung lagi,
Darah dan nyawa pejuang-pejuang menyelimuti negeri.
Seakan-akan  kebebasan tak dapat di raih,
Kemerdekaan tak dapat lagi, bahkan kehidupan tiada terasa lagi.

Negeri ini mati, bangsa tak tau lagi jati diri.

Namun, Seruan suara 28 Oktober 1928 hari itu .
 membangkitkan lagi jiwa bangsa untuk mengusir penjajah.
Menegakkan kembali semangat kesatuan dan persatuan bangsa.
Menunjukan bahwa Negara ini adalah punya bangsa Indonesia bukan penjajah,

Seruan ikrar itu adalah;
Kami putra-putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra-puti Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra-putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CINTA (Prosa_puisi frasa part 6), next, nantikan.. kisah tidak akan pernah berakhir_beny_anpriska_kanata

Panda

Apakah kamu waras! Dunggu/Dajjal -Emmanuel Macron. # Q.S Al - Kafirun ayat 6 "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."