Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

From palu

Senja petang bermega ungu, diriku tersenyum melihat keindahan itu. Namun, serentak waktu berbalik arah. Senja yang ku lihat berganti awan hitam berkabut. Sembari cepat senyumku hilang. Aku tak tau apa yang terjadi? Aku tak merasakan kedasyatannya derita itu. Hingga, Jeritan tangis terdengar oleh hati. Suara kepedihan merasuk kalbu. Ku dengar, Bumi mengoncangkan tubuhnya, Meretakkan tanah denga dasyatnya, hingga memekikkan suara tangis. Teduhan diri runtuh seketika. Wadah untuk melanjutkan perjuangan hidup, tiada bekasnya. Sekejap aku merenung , Berita dasyat mengucang tangis ku, Ratapan keras ku memohon dan sujud Kepada-Mu. "Ya allah, Aku tau , dosa ku melebihi tingginya gunung,  meluap melebihi samudera, terbentang melebihi dunia. Aku tau , diri ini sangatlah hina. Tak pantas berdoa kepadamu. Tapi, atas semua itu. Aku mohon kepadamu, akan hiraukan diriku. Tetapi panjatkan hasratku. Panjatkan doa ku. Untuk saudaraku. Dengan hidayamu, aku memohon kekuatan...

Cinta

Cinta! Aku gapernah merasakan jatuh cinta & aku selalu mencari cari dimanakah itu cinta, aku selalu ingin berteriak sekencang-kencangnya, disaat aku duduk disampingmu, karna aku ingin mengetahui apakah itu cinta?! Disaat itu aku berfikir bahwa cinta itu gelap & apakah kamu sudah mengetahui tentang cinta sampai saat itu. Karna disitu aku merasakan cinta kepadamu, wahai sang pujaan hatiku, apakah kamu ingin mencintaiku, jika kamu mencintaiku dengan setulus hati, tolong kamu sebut namaku didalam doamu, semoga cinta kita bisa menjadi apa yang sebenarnya cinta itu, jika kamu sudah menjadikan aku cinta, jangan jadikan aku seperti kopi, yang selalu manis diawal & p ahit diakhir cinta:) By : Naufal Syabil Firdaus

CADAR MERAH

Hari ini aku bertemu dia, Namun hanya pandangan sekilas, Ia tersenyum menyapaku, Aku pun tersenyum melihatnya. Pada saat itu, Hatiku berdekup tak terhenti. Karena dambaan sang hati bertemu sang putri mahkotanya. Sejenak relung hatiku berkata. "Kita bertemu lagi sang pujaan hati, setelah selama ini aku hanya diam dengan kekaguman ku." Waktu berjalan dengan cepat pada saat itu. Aku pun menghiraukan perasaan itu. Karena sedikit percikan perasaan , tiada ku lihat harapan cinta itu darimu. Serentak aku ingin mengabaikan perasaan itu. Tapi terlalu tegar dan kokoh tegak di hati. Sehingga aku berucap mengalah . Aku pun hanya bisa memendamnya. Namun saat ini , Kita bertatap lagi. Dengan keadaan yang berbeda, aku semakin menudukkan pandanganku. Cadar merahmu, semakin menyurutkan perasaaku yang telah bersamudera. Aku yang tiada daya dengan lemah agama, Mana mungkin bisa memiliki sang bidadari surga. Hina bagaikan kotoran debu , mana mungkin bisa memeluk mu y...

Mengagumi mu cerita yang akan ku simpan sampai kapan pun

Gambar
Insan seperti semu bagai bidadari, Tak mungkin tuk kumiliki. Aku tau siapa diri ini, pekat kelam serta pahit bergelimangan disekujur badan. Setitik putih pun berabun jika dilihat. Bagaimana mungkin ku miliki bintang yang indah sedangkan aku awan yang hitam disaat gelap tanpa bulan. Bagaimana mungkin seogok kalung karat bisa menjadikan cincin emas sebagai liontin kalung. Bagaimana mungkin bulan ketemu matahari. Ku rasa jauh jangkauan ku untuk memiliki kekaguman ku. Ku rasa mustahil hayat ku bisa memulukmu. Ku rasa tak kan mungkin insan biasa ini meminang sang primadona sholeha. Ku rasa hanya kekaguman tanpa balasan . Mengagumi tapan mencintai, tiada masalah bagiku, tiada sakit bagiku walaupun tergores kalbu. Karena bisa melihatmu tersenyum itu bahagia dihidupku. Disini sebenarnya aku akan pendam benungan rasa yang tiada hentinya. Bukan ku takut, lemah, pesimis dan malu? Tetapi ku ingin jodoh yang menentukan. Jika emang nanti bukan kamu sang pujaan kalbu ku yang dit...