Untuk mu
Bunga tak akan mekar selamanya, tak mungkin tak akan layu.
Begitupun tentang dia!.
Aku tau rajutan benang asmara pasti adakalah kusut dan tak
bisa membuat songket yang indah, Aku tau bahwa hidupku tak bisa menjaminkan
untuk selalu menyertainya, dan Aku juga tau bahwa bahagianya bukan Cuma karena
ku.
Tapi harus engkau tau, bahwa tiada alasan bagiku untuk beranjak lelah dan berhenti
dalam perjalan aku dan kamu. Jika emang itu harus, yakinlah bahwa semua itu
hanya raga bukan jiwa. Karena wujudku hanyalah sebagai figure untuk menjagamu,
yang abadi itu jiwa ku yang selalu ada merangkul, memeluk, menjaga, melindungi
setiap hela nafas cinta yang ku titik beratkan hanya tertuju padamu.
Sempurna bukan segalanya untukku, menerima apa adanya diriku
adalah harapanku. Dan anggapanmu yang kuinginkan nyata atau tidak bagiku nanti,
tiada masalah. Karena cukup bagiku cinta yang beralaskan ikhlas dan bertameng
setia.
Pilu bertumbuk beserta sakit yan mencucurkan darah tak akan
terapikan padamu, sepercik kesedihan akan ku hilangkan sampai terkikis
bekasnya. Cukup batin dan ragaku yang tau betapa perihnya hal itu. Dan hal yang
tak wajar dan tak pantas itu tak akan aku biar menyelonong membunuh, menyiksa
bahkan menyentuh dirimu.
Tiada sesuatu apapun yang dapat merampas atau merampok
senyum indahmu, tiada sesuatu apapun yang dapat mengkuburkan atau
menenggelamkan tawa lepasmu, tiada sesuatu apapun yang beribaratkan pedih dan
perihnya perasaan yang menyengggol atau menyentuh sedikit pun relung hatimu.
Seandainya itu pun tertancapkan padamu, akan ku alihkan
semua itu pada diriku.
Karena sungguh perasaan yang terdalam telah berakar dan
melekat rasa sayangnya atas namamu yang akan ku napikkan pada hatimu.
Komentar
Posting Komentar