Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Pesan ku untuk mu teman-teman ku

Pesan ku untuk mu teman-teman Untuk teman yang pulang Untuk teman yang duduk dan diam dibawah atap kossan. Untuk teman yang mementingkan ipk Untuk teman yang bersikap acuh terhadap masalah negeri. Ketika kami masih berdiri tegak Saat deras hujan menguyuri Berhadapan dengan aparat yang keji Ketika kami masih berteriak dengan tuntutan demokrasi Ketika kami rela menunggu hingga langit gelap dan gas air mata menghampiri Mana solidaritas mu! Mana rasa kebersamaan mu! Mana jiwa mahasiswa mu! Mana raga mu sebagai pemuda-pemudi bangsa! Solidaritas tiada kau genggam Kebersamaan tiada kau pegang Persatuan mahasiswa engkau tak pantas berada dalam lingkaran Bahkan,  gelar mahasiswa tak patut engkau sandang. Untuk mu yang melarang dan mengatakan bahwa ini anarki Untuk mu yang rela membiarkan rezim pengkhiatan bangsa berdiri Untuk mu yang mengacuhkan permasalahan tentang pengkhianat demokrasi Sama saja,  diri mu membiarkan kejahatan raga dan batin di dalam negar...

Suara Hati pemuda-pemudi dan rakyat negeri

Meringis negeri ku Kacau balau Berhamburan masalah Hiruk pikuk demokratis dibatasi Asumsi politisi membinggungkan penghuni negeri Lepas itu,  Sebagian bumi pertiwi Musnah udara bersih Kabut asap melambung tinggi  esak menyiksa paru-paru dalam diri Jika petinggi tak kami percaya lagi Harus dengan apa dan siapa?  kami mengadu dan meluapkan resah hati Situasi perwakilan rakyat Sepertinya Perlahan-perlahan membunuh instansi pemberantas korupsi Tak tau apa yang terjadi! Merevisi secepat kilat Tanpa mendengarkan suara rakyat Kebijakan petinggi seperti ilusi Mengambang dan sepertinya tak peduli #KitaKPK #mahasiswa-mahasiswiIndonesia #pemudapemudiBangsa #BEM/DEMAseluruhIndonesia #literasiUntukNegeri

Masih Bersama Kabut Asap

Lisan ku masih tertutup Mata ku perih Dada ku sesak tertatih Kabut asap masih menyelimuti Gerombalan putih terbang melingkupi Entah!  Apa hendak di perbuat? Malu, untuk menyiratkan doa Entah!  Apa yang hendak di lakukan! Hina,  lisan berucap dan meminta per-kabulan Ketika rakyat tak sepenuhnya percaya pada raja, Ketika rakyat merasa tiada ibah dari petinggi penguasa, Keluh kesah ulur tangan Butuh harapan dan kepastian Berdoa dengan hina Mengadah meminta-minta dengan berdosa Maaf,  ya rabbi Memohon pertolongan karena ulah hamba mu sendiri. Indonesia sedang kronis sebagian Tapi, Rasa perih penyakitnya bukan sebagian Sesak pernafasannya Juga sesak pernafasan bangsa Karena seluruh Indonesia Dibawah langit yang sama. Langit itu tak lagi biru Hanya kabut asap yang mengebu-gebu Setelah ini, Entah? Apa yang akan terjadi terhadap negeri! Terlalu isak penderitaan, Rakyat menjadi korban. TERBUNGKAM. #saveIndonesia #prayforIndones...

*_Gumpalan putih di atas Bumi_*

*_Gumpalan putih di atas Bumi_* Oleh : Beni Apriska Gumpalan putih merangkul bumi Langit biru tersembunyi Matahari tak menampakan diri Tebal kabut asap Mengalahkan awan putih Pernafasan rasa sesak Bersarang di paru-paru diri Si jago merah berkobar membara Lahap menerkam kayu-kayu Lahap memakan daun-daun Lahap membumi hanguskan Iris Terenyu Terisak-isak Nyiur hijau hamparan negeri Sekejap musnah tanpa bekas Arang-arang bertaburan Lahan-lahan rezeki hilang Perih. Negeri nyiur hijau, Berubah hamparan hitam ber-arang Hamparan sawah, karet,   sawit,  jati Tereliminasi oleh api. Hanya tersisa hitam dan kabut asap di atas bumi. https://images.app.goo.gl/DQ6LYEYh7Tntjg3K8 https://palembang.tribunnews.com/2019/09/18/peringati-hari-perhubungan-petugas-kai-bersih-bersih-stasiun-dan-bagi-bagi-masker-kepada-penumpang Palembang 15:18 wib, 17 september 2019 #saveindonesiadarikabutasap #saveriau #prayforriau